Klasifikasi Makhluk Hidup
A. Pengertian
Klasifikasi makhluk hidup
merupakan cara pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan
ciri yang dimiliki makhluk hidup. Semakin banyak perbedaan dari 2 jenis makhluk
hidup semakin jauh kekerabatannya.Sebaliknya semakin banyak persamaan dari 2
jenis makhluk hidup semakin dekat kekerabatannya.
Pada mulanya makhluk
hidup dikelompokkan ke dalam 2 kelompok (kingdom) yaitu Hewan dan tumbuhan.Hal
ini didasarkan pada perbedaan dalam sel pembentuknya (ex. tumbuhan berdinding
sel tumbuhan tidak, tumbuhan memiliki plastida /penghasil klorofil sedangkan
hewan tidak), kemampuan melakukan fotosintesis (tumbuhan dapat berfotosintesis
hewan tidak), jenis geraknya (hewan dapat bergerak aktif dengan berpindah tempat
sedangkan tumbuhan geraknya pasif (gerak endonom dan etionom).
B. Tujuan
Klasifikasi Makhluk Hidup :
Tujuan klasifikasi
makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan
mempelajari makhluk hidup.Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan
sifat atau ciri pada makhluk hidup.Selain itu untuk mempermudah mengenali suatu
makhluk hidup. Dengan kata lain tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah :
-
Menyederhanakan
obyek studi (makhluk hidup) yang beraneka ragam
-
Mengenal
berbagai makhluk hidup yang bermaacam-macam
-
Mengetahui
manfaat masing-masing organism
-
Mengetahui
adanya saling ketergantungan antara organism
-
Mengetahui
hubungan kekerabatan antar organism
Jadi klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk
mempermudah, mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk
hidup.
C. Dasar
Klasifikasi Makhluk Hidup
Dasar klasifikasi makhluk
hidup :
-
Ukuran
tubuhnya
-
Lingkungan
tempat hidupnya
-
Manfaatnya
-
Jenis
makanannya
-
Persamaan/perbedaan
ciri-ciri
D. Klasifikasi Makhluk Hidup menurut
Carolus Linaeus :
Carolus Linnaeus,
mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu Plantae (tumbuhan) dan
Animalia (hewan). Perbedaannya dengan Aristoteles adalah, Carolus Linnaeus
adalah orang yang pertama kali meletakkan dasar klasifikasi dan membuat sistem
penamaan yang disebut Binomial Nomenklatur, sehingga Carolus Linnaeus disebut
sebagai Bapak Taksonomi. Tingkatan dalam klasifikasi disebut takson. Takson
dari tingkat tertinggi ke terendah adalah:
-
KINGDOM
-
DIVISIO
/ PHYLLUM
-
CLASSIS
-
ORDO
-
FAMILIA
-
GENUS
-
SPESIES
Dari spesies menuju kingdom, takson semakin tinggi
Semakin tinggi takson, jumlah organisme (makhluk hidup)
semakin banyak
Semakin tinggi takson, persamaan antar makhluk hidup semakin
sedikit
Semakin tinggi takson, perbedaan antar makhluk hidup semakin
banyak
Dari kingdom menuju spesies, takson semakin rendah
Semakin rendah takson, jumlah organisme (makhluk hidup)
semakin sedikit
Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin
banyak
Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin
sedikit
E. Klasifikasi
Sistem 5 Kingdom
Pada tahun 1969 R.H
Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi 5 (lima) kingdom/kerajaan, yaitu
:
1. Monera
(bakteri dan ganggang biru)
Makhluk hidup yang
dimasukkan dalam kerajaan Monera memiliki sel prokariotik. Kelompok ini terdiri
dari bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobacteria)
2. Protista
(ganggang dan protozoa)
Makhluk hidup yang
dimasukkan dalam kerajaan Protista rnemiliki sel eukariotik.Protista memiliki
tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak
berdiferensiasi.Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan
tumbuhan.Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai hewan (Protozoa) dan
Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), dan Protista menyerupai jamur.
3. Fungi
(jamur)
Fungi memiliki sel
eukariotik.Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri.Cara makannya bersifat
heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya
bersifat parasit dan saprofit.Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali
jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycpta).
4. Plantae
(tumbuhan)
Tumbuhan memiliki sel
eukariotik.Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang telah berdiferensiasi
membentuk jaringan.Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat membuat
makanannya sendiri (bersifat autotrof). Kelompok ini terdiri dari tumbuhan
lumut, tumbuhan paku, tumbuhan berbiji terbuka, dan tumbuhan berbiji tertutup
5. Animalia
(hewan)
Hewan memiliki sel
eukariotik.Tubuhnya tersusun atas banyak sel .yang telah berdiferensiasi
membentuk jaringan.Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga
bersifat heterotrof.Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak
bertulang belakang (invertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
F. Tata
Nama Ilmiah
A. Takson
Setiap kelompok yang
terbentuk dari hasil klasifikasi makhluk hidup, disebut Takson. Lahirlah
istilah taksonomi (takson = kelompok, nomos = hokum), atau juga disebut
sistematika (susunan dalam suatu system).
Berdasarkan uraian diatas
dapat ditafsirkan, bahwa para ilmuwan mengelompokan makhluk hidup beerdasarkan
banyaknya persamaan dan perbedaan baik morfologi, fisiologi, dan
anatominya.Makin banyak persamaan, dikatakan makin dekat hubungan
kekerabatannya.
Makin sedikit
persamaannya, makin jauh kekerabatannya.Makhluk hidup yang memiliki banyak
persamaan ciri, dapat saling kawin dan menghasilkan keturunan yang fertile
(subur), maka makhluk ini dimasukkan ke dalam suatu kelompok (takson) yang
disebut spesies atau jenis. Contohnya: Spesies kucing (Felis domestica)
Bagaimanakah penempatan
takson pada penulisan klasifikasi? Untuk mendapat gambaran susunan takson dalam
penulisan sistem klasifikasi, Anda dapat mengamati contoh berikut:
a) Klasifikasi hewan kucing
· Kerajaan (Kingdom) : Animalia
· Filum (Phylum) : Chordata
· Kelas (Classis) : Mamalia
· Bangsa (Ordo) : Carnivora
· Suku (Familia) : Felidae
· Marga (Genus) : Felis
· Jenis (Spesies) : Felis Catus (kucing)
b) Klasifikasi tumbuhan padi
· Kerajaan (Kingdom) : Plantae
· Divisi (Divisio) : Spermatophyta
· Anak Divisi (Sub Divisio) :
Angiospermae
· Kelas (Classis) : Monocotyledonceae
· Bangsa (Ordo) : Poales
· Suku (Familia) : Poaceae
· Marga (Genus) : Oryza
· Jenis (Spesies) : Oryza Sativa
Sesuai dengan perkembangan klasifikasi, maka pengelompokkan
atau klasifikasi makhluk hidup tidak lagi berdasarkan manfaatnya tetapi sudah
berdasarkan ciri-ciri morfologi,anatomi dan fisiologinya.
B. Aturan
Tata Nama Ilmiah (Nomenclatur Binomial)
Aturan tata nama ilmiah
Binomial Nomenclatur (Sistem Tata Nama Ganda) :
Nomenclatur binomial adalah sistem
penamaan makhluk hidup dengan menggunakan bahasa latin di mana setiap makhluk
hidup mendapatkan atau diberikan nama dalam dua kata bahasa latin. Kata yang
pertama menunjukkan genus, sedangkan kata yang satu lagi menunjukkan
species.Genus ditulis dengan huruf pertama huruf besar dan species huruf
pertamanya adalah huruf kecil. Aturan-aturan pemberian nama binomium
nomenclatur pada binatang dan tumbuh-tumbuhan :
1. Setiap makhluk hidup memiliki nama
spesies yang berbeda-beda dan tidak boleh sama.
2. Nama genus hanya terdiri dari satu kata
dan dimulai dengan huruf besar.
3. Nama spesies boleh terdiri dari dua kata
atau lebih dan dimulai dengan huruf kecil
4. Setiap makhluk hidup baik hewan dan
tumbuhan memiliki nama ilmiah masing-masing
5. Penamaan ilmiah makhluk hidup
menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
6. Nama penemu spesies dapat mencantumkan
namanya dibelakang nama speciesnya.
Contoh penerapan : Nama ilmiah ditulis dengan bahasa Latin
atau bahasa lain yang dilatinkan.
· Durian ( Durio zibethinus ) : cetak
· Durian ( Durio
zibethinus ) : tulis tangan
Terdiri atas dua kata, kata yang I menunjukkan Genus dan kata
II menunjukkan Spesies.Jika lebih dari 2 kata diberi tanda hubung. ex.- Kembang
sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis )
Huruf pertama kata I ditulis kapital,
yang lain kecil.
Ditulis miring/tebal (cetak) atau
digaris bawahi terpisah (tulis tangan).
Nama hewan dapat diadakan
pengulangan, sedang nama tumbuhan tidak.
Pisang (Musa paradisiaca)
Ayam ( Galus galus )
Babi hutan ( Babirussa babirussa )
Penulisan varietas tidak digaris
bawahi atau miring
Padi ( Oryza sativa var. nutitiva )
C. Cara Pemberian Nama Kelas, Bangsa, dan Famili
1. Nama kelas adalah nama genus + nae.
contoh: Equisetum + nae, menjadi kelas Equisetinae.
2. Nama ordo adalah nama genus + ales.
contoh: zingiber + ales, menjadi ordo Zingiberales.
3. Nama famili adalah nama genus + aceae.
contoh: Canna + aceae, menjadi famili Cannacea
Misal : Pongo pigmaeus
sumatraensis
G. KUNCI DETERMINASI
A. Pengertian
Kunci Determinasi
Kunci determinasi adalah
suatu kunci yang digunakan untuk identifikasi makhluk hidup berupa keterangan
tentang ciri-ciri makhluk hidup. Identifikasi merupakan kegiatan dasar dalam
taksonomi. Identifikasi mencakup dua kegiatan, yaitu klasifikasi dan tata nama.
Jadi, identifikasi adalah menentukan persamaan dan perbedaan antara dua
makhluk hidup, kemudian menentukan apakah keduanya sama atau tidak, baru
kemudian memberi nama.
Identifikasi terhadap
makhluk hidup yang sudah dikenal pada umumnya dapat dilakukan langsung oleh
otak kita.Untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja dikenal, kita
memerlukan alat pembanding berupa gambar, realia atau spesimen (awetan hewan
dan tumbuhan), hewan atau tumbuhan yang sudah diketahui namanya, atau kunci
identifikasi.Kunci identifikasi disebut juga kunci determinasi.
Penggunaan kunci determinasi pertama
kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus . Namun, sebenarnya Lammarck (1778)
juga pernah menggunakan kunci modern untuk identifikasi. Salah satu kunci
identifikasi ada yang disusun dengan menggunakan ciri-ciri taksonomi yang
saling berlawanan. Tiap langkah dalam kunci tersebut terdiri atas dua
alternatif (dua ciri yang saling berlawanan) sehingga disebut kunci dikotomis.
B. Cara Menggunakan Kunci determinasi
1. Bacalah dengan teliti kunci determinasi
mulai dari permulaan, yaitu nomor 1a.
2. Cocokkan ciri-ciri tersebut pada kunci
determinasi dengan ciri yang terdapat pada makhluk hidup yang diamati.
3. Jika ciri-ciri pada kunci tidak sesuai
dengan ciri makhluk hidup yang diamati, harus beralih pada pernyataan yang ada
di bawahnya dengan nomor yang sesuai. Misalnya, pernyataan 1a tidak sesuai,
beralihlah ke pernyataan 1b.
4. Jika ciri-ciri yang terdapat pada kunci
determinasi sesuai dengan ciri yang dimiliki organisme yang diamati, catatlah
nomornya. Lanjutkan pembacaan kunci pada nomor yang sesuai dengan nomor yang
tertulis di belakang setiap pernyataan pada kunci.
5. Jika salah satu pernyataan ada yang
cocok atau sesuai dengan makhluk hidup yang diamati, alternatif lainnya akan
gugur. Sebagai contoh, kunci determinasi memuat pilihan:
a. tumbuhan berupa herba, atau
b. tumbuhan berkayu.
Jika yang dipilih adalah 1a (tumbuhan berupa herba), pilihan
1b gugur. Begitu seterusnya hingga diperoleh nama famili, ordo, kelas, dan
divisio atau filum dari makhluk hidup yang diamati. Pada umumnya, buku penuntun
identifikasi makhluk hidup dilengkapi dengan kunci determinasi dan hanya
berlaku setempat (lokal)
C. Contoh kunci
dikotom
a. Tubuh beruas-ruas………………………………………
lanjutkan ke no 2
b. Tubuh tidak beruas-ruas
………………………………. lanjutkan ke no 5
a. Setiap ruas tubuh
berkaki………………………………. Myriapoda
b. Tidak setiap ruas tubuh
berkaki……………………….. lanjutkan ke no 3
a. Jumlah kaki 3 pasang……………………………………Insekta
b. Jumlah kaki lebih dari 3
pasang……………………….. lanjutkan ke no 4
a. Mempunyai sungut di
kepala……………………………Crustacea
b. Tidak mempunyai sungut di
kepala……………………. Arachnoidea
a. Tubuh dilindungi cangkang
…………………………….Mollusca
b. Tubuh berduri……………………………………………Echinodermata
thanks kk
ReplyDelete