GOLONGAN
DAN TRANSFUSI DARAH
PERTEMUAN
2
GOLONGAN
DARAH DAN TRANSFUSI DARAH
Darah
dibagi dalam berbagai golongan berdasrkan tipe antigen
yang terdapat didalam sel.
Golongan Darah
Membran
eritrosit mengandung dua antigen yaitu tipe-A dan tipe-B. antigen
ini disebut aglutinogen. Sebaliknya, antibody yang terdapat dalam plasma akan bereaksi
spesifik terhadap antigen tipe-A atau tipe-B yang dapat menyebabkan aglutinasi (penggumpalan) eritrosit. Antibody plasma
yang menyebabkan penggumpalan aglutinogen disebut aglutinin.
Ada dua macam aglutinin, yaitu aglutinin-a (zat anti-A)
dan aglutinin-b (zat anti-B).
Aglutinogen-A
mempunyai enzim glikosil tranferase yang
mengnadung asetil glukosamin pada rangka glikoproteinnya. Sedangkan aglutinogen-B mengandung enzim
galaktosa pada rangka glikoprotennya. Aglutinogen-AB
adalah golongan yang memiliki kedua jenis enzim
tersebut.
Ahli
imunologi (ilmu tentang kekebalan tubuh) kebangsaan Austria bernama Karl Landsteiner (1868-1943) mengelompokkan golongan
darah manusia. Berdasarkan ADA ATAU TIDAK ADANYA
AGLUTINOGEN maka golongan darah dikelompokkan menjadi golongan darah A, B, AB, dan O.
·
Golongan darah A, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-A dan aglutinin-b
dalam plasma darah.
·
Golongan darah B, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-B dan aglutinin-a
dalam plasa darah.
·
Golongan darah AB, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-A dan B, dan plasma
darah tidak meiliki aglutinin.
·
Golongan darah O, yaitu jika eritrosit tidak memiliki agutinogen-A dan B, dan plasma darah memiliki aglutinin-a dan b.
Tabel Golongan Darah Berdasarkan Aglutinin dan
Aglutinogen
Golongan Darah
|
Aglutinogen
|
Aglutinin
|
A
|
A
|
b
|
B
|
B
|
a
|
AB
|
A dan B
|
Tidak Ada
|
O
|
Tidak Ada
|
a dan b
|
Uji Golongan Darah
Uji golongan darah atau tes darah dilakukan untuk mengetahui
golongan darah seseorang. Cara melakukan tes
darah adalah dengan mengambil sampel darah orang
yang akan di tes golongan darahnya, kemudian sampel darah tersebut ,masing-
masing akan ditetesi oleh serum anti A, anti B dan anti AB. Serum tersebut identik dengan
aglutinin sehingga serum tersebut dapat menggumpalkan
darah apabila bercampur dengan darah yang
memiliki aglutinogen yang sesuai.
Contohnya seseorang dengan golongan
darah A jika ditetesi dengan serum anti A
maka darahnya akan menggumpal, karena aglutinogen pada darah orang tersebut bercampur dengan serum anti A
yang identik dengan aglutinin a. Sedangkan ketika ditetesi serum anti B darahnya tidak
menggumpal karena orang tersebut tidak memiliki
aglutinogen B sehingga serum anti B tidak
menggumpalkan darah.
Tabel aglutinasi golongan darah dengan serum anti A, Anti B
dan anti AB
Golongan Darah
|
Serum Anti A/ Aglutinin a
|
Serum anti B/ Aglutinin b
|
Serum anti AB/ Aglutinin ab
|
Aglutinogen
|
A
|
Menggumpal
|
Tidak Menggumpal
|
Menggumpal
|
A
|
B
|
Tidak Menggumpal
|
Menggumpal
|
Menggumpal
|
B
|
AB
|
Menggumpal
|
Menggumpal
|
Menggumpal
|
AB
|
O
|
Tidak Menggumpal
|
Tidak Menggumpal
|
Tidak Menggumpal
|
Tidak Ada
|
Gambar
2.1 Uji serum golongan darah ( Tes darah )
Metode
Rhesus
Cara lain
dalam mengelompokan golongan darah adalah dengan menggunakan metode Rhesus.
Tipe
Rhesus ini pertama kali ditemukan pada eritrosit kera
spesies Maccacus
rhesus.
Rhesus
positif (+) maka di
dalam eritrositnya terdapat aglutinogen/ antigen rhesus
(Disebut juga aglutinogen D). Rhesus negative
(-) maka di dalam eritrositnya tidak terdapat
aglutinogen/ antigen rhesus (Aglutinogen D).
Kira-kira
85% dari seluruh bangsa berkulit putih adalah Rh negatif, sedangkan pada bangsa
Afrika yang berkulit hitam 100% adalah Rh positif.
Golongan
darah rhesus ini dapat mempengaruhi keturunan dan jika terjadi ketidakcocokan
maka dapat menyebabkan kelainan eritroblastosis fetalis.
Tabel
Fenotip dan Genotip
Macam Rhesus
|
Fenotip
|
Genotip
|
Rhesus (+)
|
Rhesus Positif
|
Rh+Rh+ / Rh+Rh-
|
Rhesus (-)
|
Rhesus Negatif
|
Rh-Rh-
|
Eritroblastosis Fetalis
Seorang
ibu Rh- dan ayah Rh+
dapat memiliki janin yang Rh+. Selama kehamilan
atau persalinan antigen Rh (aglutinogen Rh) dari bayi dapat masuk ke peredaran darah ibu melalui plasenta dan darah ibu akan
bereaksi dengan memproduksi aglutinin anti Rh.
Makin sering si ibu hamil maka akan semakin
banyak aglutinin Rh yang dibentuk si ibu.
Aglutinin Rh
ini kemudian akan masuk kedalam peredaran darah janin melalui plasenta,
dan akan menimbulkan aglutinasi dan hemolisis eritrosit
janin, dan timbul anemia pada janin.
Untuk mengatasi anemia ini, sum-sum merah, hati, limfa janin melepaskan
eritroblas yang belum matang ke peredaran darah, sehingga timbul penyakit yang
disebut eritroblastosis fetalis. Karena terjadi
hemolisis maka kadar bilirubin janin dapat meingkat.
Kehamilan
pertama biasanya hanya menimbulkan efek kecil
terhadap janin, tetapi pada kehamilan-kehamilan berikutnya janin dapat mati didalam rahim.
Gambar 2.2
Proses terjadinya eritroblastosis fetalis
Transfusi Darah
Transfusi darah
adalah pemberian darah
seseorang kepada orang lain. Orang yang berperan sebagai pemberi darah disebut
dengan DONOR dan yang menerima darah disebut RESIPIEN.
Donor
perlu memperhatikan jenis aglutinogen di dalam
eritrosit, sedangkan resipien perlu
memperhaitkan jenis aglutinin dalam plasma
darah.
Sebelum
melakukan transfusi perlu menentukan golongan darah
resipien dan golongan darah donor. Proses penentuan golongan darah dilakukan
dengan cara Tes Darah
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Setelah
diketahui jenis golongan darah antara donor dan resipien barulah proses
transfuse darah dapat dilakukan.
Bagan Transfusi Darah
Golongan darah O adalah DONOR UNIVERSAL karena dapat di transfusikan ke
seluruh golongan darah
Golongan drah AB adalah RESIPIEN UNIVERSAL karena
dapat menerima semua jenis golongan darah
Tabel aglutinasi dari berbagai golongan darah
Golongan
Darah
|
Aglutinin
A
|
Aglutinin
B
|
O
|
Tidak
Menggumpal
|
Tidak
Menggumpal
|
A
|
Menggumpal
|
Tidak
Menggumpal
|
B
|
Tidak
Menggumpal
|
Menggumpal
|
AB
|
Menggumpal
|
Menggumpal
|
Dari bagan dan tabel diatas dapat kita ketahui dari dan ke golongan
darah apa saja proses transfusi darah dapat terjadi.
Pada tabel melukiskan reaksi yang terjadi pada empat
golongan darah yang berbeda. Golongan darah O, eritrositnya tidak mempunyai
aglutinogen sehingga tidak dapat bereaksi dengan salah satu serum anti-A atau
anti-B. Golongan darah A mempunyai aglutinogen-A sehingga beraglutinasi dengan
aglutinin anti-A. Golongan darah AB mempunyai aglutinogen B sehingga
beraglutinasi dengan kedua jenis aglutinin.
Golongan darah AB adalah resipien universal karena dapat menerima semua jenis
golongan darah. Sebaliknya golongan darah O adalah
donor universal karena dapat ditransfusikan kepada seluruh golongan
darah. Tetapi transfusi darah yang terbaik adalah transfusi
darah dari golongan darah yang sejenis. Jika transfuse dilakukan dengan
jenis golongan darah yang berbeda, meskipun itu memungkinkan, misalnya golongna
darah O ditransfusikan ke golongan darah AB, masih mungkin terjadi penggumpalan
walaupun sedikit.
Alasan
terbanyak melakukan transfuse adalah karena penurunan volume darah. Transfusi
juga sering digunakan untuk pengobatan anemia atau member resipien beberapa
unsur lain dari darah.