Basa iku minangka sarana kanggo komunikasi, kanggo nglantarake marang sawijining maksud utawa kekarepan marang wong sing diajak guneman. Basa uga dadi sarana kanggo nglairake panguneg-uneg kanthi cara nulis utawa maca. Mula anggone nggunaake basa kudu trep ora kena tumpang suh, kudu mangerteni marang sapa sing diajak guneman. Mula basa iku duweni unggah-ungguh. Dene unggah-ungguhing basa iku sabenere akeh banget nanging sing lumrah digunakake iku ana 4 yaiku:
      1.      Ngoko lugu
      2.      Ngoko alus
      3.      Krama lugu
      4.      Krama alus

A.     Basa Ngoko Lugu
"Pengertian bahasa ngoko lugu adalah bahasa yang kalimatnya tidak ada yang diterjemahkan ke bahasa krama"
Wujude: Tembunge ngoko kabeh ora ana kramane.
"Pemakaian Bahasa ngoko lugu" 
Panganggone:
a. Menyang sapadha-padha kang wis kulina banget.
b. Menyang sing kaprenah enom.
c. Yen lagi ngunandika.
d. Tumrap bocah sing durung bisa guneman ganep.
Tuladha:
– Kowe mengko sore sida ngampiri aku les?
– Dhik, yen arep ndelok pameran, aku mengko tulung ampirana ya!

B.      Basa Ngoko Alus
"Pengertian bahasa ngoko alus adalah bahasa yang kalimatnya ngoko kasar/lugu tetapi hanya kata kerja saja dan kamu (panjenengan) yang diterjemahkan ke bahasa krama inggil/alus"
Wujude: Tetembunge ngoko kacampuran karma inggil.
"Pemakaian Bahasa ngoko alus" 
Panganggone:
a. Sedulur tuwa marang sedulur enom kang luwih dhuwur drajate.
b. Garwane priyayi marang sing kakung.
c. Priyayi marang priyayi yen wis ngoko-ngokonan.
Tuladha:
– Dhik, sliramu mengko nek kondur arep nitih apa? Apa kersa
    takdherekake?
– Aku mau ngundhuh pelem akeh, Panjenengan apa kersa dakaturi?
– Yen kersa mengko dakaturi sejinah.

C.      Basa Krama Lugu
"Pengertian bahasa krama lugu adalah bahasa yang kalimatnya semua memakai bahasa krama madya"
Wujude: Tembunge madya (ater-ater lan panambange karma)
"Pemakaian Bahasa Krama Lugu" 
Panganggone:
a. Kanggo marang kanca sing wis kulina, padha drajate lan ngajeni.
b. Garwane priyayi marang sing kakung.
c. Priyayi marang sedulure tuwa kang luwih cendhek drajade.
Tuladha:
– Sampeyan niku manawi kesah dhateng kantor napa taksih kiyat mbekta
    sepedha motor mas?
– Napa ndika saking desa ngriki mawon to mas?

D.      Basa Krama Alus
"Pengertian bahasa krama alus adalah bahasa yang kalimatnya semua memakai bahasa krama alus/inggil"
Wujude: Tetembungan krama (ater-ater lan panambang krama) lan krama inggil (tumrap wong sing diajak guneman).
"Pemakaian Bahasa Krama Alus" 
Panganggone:
a. Wong enom marang wong tuwa.
b. Batur marang bendarane.
c. Murid marang gurune.
d. Andhahan marang pimpinane.
e. Kanca karo kanca sing durung kulina.
Tuladha:
– Kula badhe matur dhateng ibu, bilih manawi saestu sowan dhateng
    eyang, kula badhe tumut.
– Tindak-tandukipun kanca kula ingkang naminipun Edo punika sanget.

Tadi perbedaan pengertian, penggunaan, dan contoh Bahasa/Basa Ngoko lugu, ngoko alus, krama lugu, dan krama alus! Paham Emezin-guys? Jadi kalo ngomong pakai bahasa jawa tiap orang beda karakteristik bahasanya. Semisal Emezin-guys kesusahan dalam men-translate bahasa Indonesia ke Jawa (Ngoko-Krama-Alus) bisa terjemahkan di mongosilakan.net. Nantikan Artikel Selanjutnya!
Pengaruh Lingkungan Bermain terhadap Perilaku Siswa


SMPN 21 MALANG



Oleh :
1.    Aditya Aji Pamungkas          7.5
2.    Hafiz Clevanota                     8.1


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini, Banyak perubahan sifat dan watak pada anak. Tetapi, perubahan ini lebih menjerumus ke hal yang negative daripada ke hal yang positif.
Perubahan ini disebabkan karena banyak faktor, antara lain media internet, media komunikasi, pendidikan, dan pergaulan teman bermain. Sebuah faktor yang menyebabkan perubahan perilaku pada anak yang akan kita bahas adalah pergaulan dengan teman bermainnya atau teman bergaulnya sehari-hari. Memang, manusia diciptakan sebagai mahluk sosial yang artinya makhluk yang tidak bisa hidup tanpa individu lain. Pengaruh teman bermain kita sehari-hari menuai banyak akibat, diantaranya positif dan negatif.
Dalam perkembangan sosial remaja, teman sebaya sangatlah berperan penting. Peranan teman-teman sebaya terhadap siswa terutama berkaitan dengan sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku. Remaja sering kali menilai bahwa bila dirinya memakai model pakaian yang sama dengan anggota kelompok yang populer, maka kesempatan baginya untuk diterima oleh teman-teman sebayanya menjadi besar. Demikian pula bila anggota kelompok mencoba minum alcohol, obat-obatan terlarang atau rokok, maka remaja cenderung mengikutinya tanpa memperdulikan perasaannya sendiri dan akibatnya. Hal ini berarti menunjukkan bahwa kuatnya pengaruh teman sebaya terhadap perkembangan hubungan sosial remaja.
Kondisi saat ini yang ideal seharusnya, jika seorang anak bertambah dewasa seharusnya sifat, watak, dan perilakunya juga akan bertambah matang. Namun, karena pengaruh teman bergaul kita, kita malah terjerumus kepada hal yang negatif, contohnya anak zaman sekarang berani merokok, melawan orangtua, berbicara kotor bahkan berzina.
Tindakan yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu kita harus bisa memilih teman yang dapat menuntun kita kepada hal positif dan melakukan pengarahan kepada teman-teman sebaya kita supaya tak terjerumus kepada hal negatif.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pernyataan di atas, kita dapat merumuskan beberapa permasalah, di antaranya:
Ø  Bagaimanakah cara mengatasi perilaku teman bermain kita ?
Ø  Apa saja keuntungan dan kerugian yang dapat kita peroleh dari teman bermain kita ?
Ø  Apakah jika perilaku teman kita berubah, perilaku kita juga akan berubah ?
Ø  Pihak-pihak mana saja yang dapat membantu mengarahkan perilaku teman-teman  bermain kita ?
C.  TUJUAN PENELITIAN
Ø  Memperbaiki masalah sifat-sifat teman dengan cara pengarahan ke hal yang positif dengan dibantu pihak-pihak yang berurusan misalnya guru, keluarga, dan orang tua.
D. MANFAAT HASIL PENELITIAN
Manfaat dari penelitian yang dapat kita peroleh, bagi :
Ø  Siswa                       : Dapat memikirkan dampak yang ditimbulkan dan bukan hanya ikut-ikutan semata.
Ø  Guru                       : dapat menjadi acuan cara untuk menghadapi dan mengarahkan sikap-sikap muridnya.
Ø  Sekolah                   : Dapat menjadi sebuah kebanggaan bahwa sekolah memilki siswa-siswi yang pintar, rajin, dan soleh atau solehah.
Ø  Ilmu Pengetahuan   : Dapat menjadi kajian data atau teori atau pengetahuan untuk para psikolog.
Ø  Peneliti Selanjutnya: Dapat menjadi acuan untuk pengembangan penelitian.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 A. DASAR TEORI
Sifat seorang anak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal yakni faktor yang muncul dari dalam diri individu yang berupa faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi) dan faktor kelelahan. Sedangkan Faktor eksternal yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa diantaranya lingkungan sosial seperti lingkungan sosial sekolah yang di dalamnya termasuk metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah. Lingkungan keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan) dan faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).
Menurut KoentjaraningratMasyarakat adalah kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia yang terikat oleh suatu sistem adat istiadat tertentu. Sedangkan menurut Paul B. HortonMasyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relative mandiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu. Pada bagian lain Horton mengemukakan bahwa masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan dan mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Menurut Syureich (1990: 37) lingkungan mempunyai pengaruh sangat besar dalam membentuk dan menentukan perubahan sikap dan perilaku seseorang, terutama pada generasi muda dan anak-anak. Demikian kuatnya pengaruh lingkungan pergaulan itu pada diri seseorang, sehingga anak yang dididik baik-baik di rumah keluarganya bisa menjadi anak yang nakal (brutal), yang membuat keresahan hidup bagi orang tuanya.
Oleh karena itu menurut Thalib (1995: 97-99) bahwa orang tua harus selalu mengawasi lingkungan pergaulan anak, terutama orang tua harus mampu memerhatikan teman-teman anaknya, karena anak-anak sejak berumur kurang lebih 4 tahun sudah dapat bergaul dengan orang-orang di luar lingkungan keluarganya. Dengan bergaul ini mereka bisa mengembangkan kemampuan sosial dan kebutuhan berhubungan dengan orang lain. Untuk itu orang tua wajib menaruh perhatian dengan siapa mereka bergaul. Karena teman bergaul dapat memberikan pengaruh pada kepribadian anak-anaknya.
Dari pendapat itulah, lingkungan bermain menuai dampak besar terhadap perubahan perilaku pada anak. Penyebab inilah yang dapat menyebabkan perilaku siswa menjadi kurang baik. Sedangkan dampak positif dari teman bergaul kita yaitu bisa menjadi sahabat.
Menurut Santrock (1998), karakteristik yang paling umum dari persahabatan adalah keakraban (intimacy) dan kesamaan (similiarity). Intimacy dapat diartikan sebagai penyingkapan diri dan berbagai pemikiran pribadi. Karena kedekatan ini, anak mau menghabiskan waktunya dengan sahabat dan mengekspresikan efek yang lebih positif terhadap sahabat dibandingkan dengan yang bukan sahabat (Hartub, 1989). Santrock (1998) menyebutkan enam fungsi penting persahabatan, yaitu:
1.      Sebagai kawan (companionship)
2.      Sebagai pendorong (stimulation)
3.      Sebagai dukungan fisik (physical support)
4.      Sebagai dukungan ego (ego support)
5.      Sebagai perbandingan sosial (social comparison)
6.      Sebagai memberi keakraban dan perhatian (intimacy/affection)
Hatherington dan Parke (1999), menggambarkan tiga tahap perkembangan gagasan anak tentang persahabatan, yaitu:
1.      Reward-cost stage (7-8 tahun). Pada tahap ini anak menyebutkan ciri-ciri sahabat sebagai teman yang menawarkan bantuan, melakukan kegiatan bersama-sama, bisa memberikan ide-ide, bisa bergabung dalam permainan, menawarkan judgement, dekat secara fisik, dan memiliki kesamaan demografis.
2.      Normative stage (10-11 tahun). Anak mengharapkan sahabatnya bisa menerima dan mengaguminya, setia dan memberikan komitmen terhadap persahabatan, serta mengekspresikan nilai dan sikap yang sama terhadap aturan-aturan dan sanksi.
3.      Emphatic stage (11-13 tahun). Anak mengharapkan kesungguhan dan potensi intimacy dari sahabat, mengharapkan sahabat untuk memahami dan terbuka terhadap dirinya, mau menerima pertolongannya, berbagi minat dan mempertahankan sikap dan nilai yang sama.
Teman sebaya ialah anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama yang saling berinteraksi dengan kawan-kawan sebaya yang berusia sama dan memiliki peran yang unik dalam budaya atau kebiasaannya.(John w. santrock, Remaja, Hal. 55).
Remaja memiliki kebutuhan yang kuat untuk disukai dan diterima oleh teman sebaya. Sebagai akibatnya, mereka akan merasa senang apabila diterima dan sebaliknya merasa tertekan dan cemas apabila dikeluarkan dan diremehkan oleh teman-teman sebayanya. Pertemanan berdasarkan tingkat usia dengan sendirinya akan terjadi meskipun sekolah tidak menerapkan sistem usia. Remaja dibiarkan untuk menentukan sendiri komposisi masyarakat mereka. Salah satu fungsi terpenting dari teman sebaya adalah sebagai sumber informasi mengenai dunia di luar keluarga. Remaja memperoleh umpan balik mengenai kemampuannya dari teman-teman sebayanya. Dan remaja mempelajari bahwa apa yang mereka lakukan itu lebih baik. (Jhon W. Santrock, Remaja, 2007, hal 55).
Piaget dan Sullivan menekankan bahwa hubungan dengan teman sebaya memberikan konteks bagi remaja untuk mempelajari modus hubungan timbal balik yang simetris.
Hartup menyatakan bahwa hubungan dengan teman sebaya bersifat kompleks dan dapat bervariasi tergantung pada bagaimana pengukurannya, perumusan hasilnya, dan garis perkembangannya.
Menurut Gerungan (1986) kenakalan remaja muncul akibat terjadinya interaksi sosial diantara individu sosial dengan kelompok sebaya. Peran interaksi dengan kelompok sebaya tersebut dapat berupa imitasi, identifikasi, sugesti dan simpati.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. RANCANGAN PENELITIAN
Pada penelitian kami kali ini, menggunakan metode kualitatif interaktif, dimana peneliti melakukan wawancara kepada beberapa narasumber dengan cara mengajukan pertanyaan – pertanyaan sesuai dengan topik yang dibahas. Sedangkan narasumber yang kami percaya, merupakan salah satu teman sekelas dari salah satu peneliti kami (Hafiz Clevanota). Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) dan keduan menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Metode kualitatif interaktif, merupakan studi yang mendalam menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari orang dalam lingkungan alamiahnya.
B. WAKTU DAN TEMPAT
Penelitian ini dilakukan dan dilaksanakan mulai dari hari Senin, 26 Mei 2014 hingga Selasa, 27 Mei 2014. Pada hari pertama, wawancara dilakukan pada narasumber pertama, dengan wawancara dilakukan di rumah salah satu peneliti kami (Hafiz Clevanota). Untuk hari yang kedua, wawancara dilakukan pada narasumber kedua, dengan wawancara dilakukan di sekolah kami yaitu SMPN 21 Malang.

BAB IV
PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Kami menggunakan metode wawancara sebagai instrument penelitian kami, dimana kami menginvestigasi dua narasumber yang merupakan teman dari salah satu peneliti kami yaitu (Hafiz Clevanota).

v  Senin, 26 Mei 2014 – Narasumber I
Hasil yang kami dapatkan dari wawancara yang dilakukan oleh salah seorang peneliti kami (Hafiz Clevanota) yang dilaksanakan di rumahnya, adalah sebagai berikut :
1.      Narasumber pertama, menjelaskan bahwa dia merupakan korban dari topik ini, yaitu dia terpengaruh oleh lingkungan bermainnya.
2.      Dia adalah anak yang berpikiran kotor dan bersifat keras, baik dalam sifatnya maupun di perilakunya.
3.      Dia menyatakan bahwa dia terpengaruh oleh dua faktor, yaitu teman sepermainannya dan orang tuanya.
4.      Dia juga menyatakan bahwa salah satu dari kedua orang tuanya bersifat keras pada dirinya sejak dia kecil.

v  Selasa, 27 Mei 2014 – Narasumber I
Hasil yang kami dapatkan  dari wawancara kedua kami yang dilakukan oleh salah seorang peneliti kami (Hafiz Clevanota) yang dilaksanakan di sekolah kami (SMPN 21 Malang) adalah sebgai berikut :
1.      Narasumber kedua, menjelaskan bahwa dia merupakan tersangka dari topik ini, yaitu dia merupakan parasit dari lingkungan bermainnya.
2.      Dia adalah anak yang bersifat keras, agak berpikiran kotor, dan tak disangka dia juga merupakan seorang perokok.
3.      Dia menyatakan bahwa dia belajar meroko dengan mencoba-coba sendiri.
4.      Dia menyatakan bahwa orang yang pertama dia pengaruhi adalah teman sepermainannya (tetangganya).
5.      Dia juga memberikan alasan, karena dia ingin banyak teman-temannya yang sama seperti dia.
6.      Dia juga menyatakan bahwa ia juga tak peduli apa yang nanti terjadi pada teman-teman yang telah dia pengaruhi.
7.      Dia pernah menjalani operasi, serta dia juga mengidap penyakit hipertensi dan asma. Tetapi, dia tetap tidak ada penyesalan dan tetap melanjutkan kebiasaannya itu (merokok).
8.      Dia juga mengklaim kebiasaan perokok dari salah satu orang tuanya.

B. PEMBAHASAN
Berdasarkan wawancara pertama pada narasumber pertama, bahwa setiap anak dapat menjadi korban dari pengaruh siapapun. Baik dalam lingkungan bermain maupun lingkungan keluarga. Orang tua seharusnya mendidik anaknya dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang. Tidak dengan kekerasan.
Berdasarkan wawancara kedua pada narasumber kedua, bahwa setiap anak tidak hanya dapat menjadi korban saja, melainkan dapat menjadi tersangka dalam lingkungan bermainnya. Seorang anak dapat menjadi baik atau buruk karena pengaruh temannya, keinginannya sendiri, ataupun karena orang tuannya.

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah kami lakukan, kita dapat menarik beberapa kesimpulan :
1.      Seorang anak dapat menjadi parasit ataupun terpengaruh oleh lingkungan bermain.
2.      Teman sepermainan atau kelompok sebaya memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan sosial seorang remaja.
3.      Orang tua juga dapat menjadi pengaruh bagi perkembangan seorang remaja.
B. SARAN
Kami dapat memberikan beberapa saran, diantaranya :
1.      Kita harus bisa selektif dalam memilih teman.
2.      Banyak-banyaklah mendalami ilmu agama, supaya terhindar dari perilaku kotor.
3.      Jangan pernah berbuat yang tidak-tidak tanpa pengawasan orang tua.
4.      Orang tua juga harus bisa mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang dan bertanggungjawab.



DAFTAR PUSTAKA

Pantai Banyu Tibo, Pesona Tersembunyi Pantai Pacitan


A.    Potensi Pantai Laut Banyu Tibo
Keindahan Pantai Banyu Tibo
Kenampakan Pantai Banyu Tibo
Pantai Banyu Tibo memilik sebuah keunikan yang jarang orang orang temui, yaitu adanya sungai kecil yang bermuara di pantai yang jatuh dari atas tebing membentuk air terjun kecil. Di pantai ini kita dapat menikmati pesona air terjun kecil yang langsung jatuh ke pantai. Di sekitar pantai juga terdapat karang-karang yang mirip dengan ukirang kayu. Pantai Banyu Tibo juga merupakan salah satu tempat populer untuk berselancar karena ombaknya yang besar, bahkan wisatawan asing atau peselancar dari luar pun juga banyak yang ke sana. Dengan tempatnya yang bersih dan dengan air yang jernih serta pemandangan alam yang sangat indah, wisatawan dapat menjadi ingin berlama-lama di sana, terutama ketika sore hari di mana matahari mulai tenggelam.

B.    Daya tarik Pantai banyu tibo
Keindahan Pantai Banyu Tibo
Daya Tarik Pantai Banyu Tibo
Jika hanya air terjun biasa mungkin tidaklah sebegitu menarik, tetapi yang membuat Pantai Banyu Tibo ini menarik yaitu terdapat sebuah air terjun yang terletak tepat berada di bibir pantai. Air terjun ini berasal dari sebuah sungai kecil dengan air yang cukup jernih, menurut warga sekitar air ini tidak akan pernah kering walaupun di musim kemarau. Aliran air inilah yang berakhir dengan terjun dan menyatu dengan debur ombak laut selatan disebuah teluk kecil yg dikelilingi batu karang. Air terjun tersebut merupakan air tawar yang berasal dari sumber air bawah tanah di pegunungan karst.

Untuk fasilitas yang ada tak kalah dari pantai populer lainnya, yakni dengan adanya tempat parkir dan warung untuk cemilan dan makanan. Selain itu juga tersedia fasilitas kamar mandi mandi dengan air tawar yang segar dan kamar ganti.

keindahan pantai banyu tibo

Bagi yang ingin mengunjungi pantai satu ini sebaiknya jangan datang saat air laut sedang pasang, sebab Anda hanya akan dapat menikmati keindahan pantai dari atas, berbeda ketika air laut sedang surut akan terlihat dengan jelas pasir dan pantai yang sangat indah dan disana Anda dapat bermain pasir dan air sembari memandang keindahan banyu tibo, untuk dapat mencapai bibir pantai Anda harus menuruni anak tangga dari batu sampai mulut air terjun dan turun lagi menggunakan tangga kayu untuk sampai di pantainya. Secara keseluruhan pantai ini sangat indah.

C.     Akses dan Transportasi Menuju Pantai Banyu Tibo
Keindahan Pantai Banyu Tibo
Akses Menuju Pantai Banyu Tibo

Pantai Banyu Tibo terletak di Desa Widoro, Kecamatan Donorejo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Dari Pacitan bisa dijangkau dengan rute : Kota Pacitan – Jalan Nasional 3 – Jalan Pacitan Donorejo – Pertigaan Punung – belok kiri hingga menuju ke Pantai Banyu Tibo. Karena transportasi umum ke pantai belum ada, kamu disarankan menyewa mobil dari Pacitan dengan tarif Rp500.000* per hari.

Akses menuju Pantai Banyu Tibo tidak terlalu mulus, rutenya berkelok-kelok, dan naik turun sehingga  harus tetap berhati-hati saat berkendara. Akses dari jalan raya utama ke Pantai Banyu Tibo masih cukup jauh dan berupa jalanan kampung yang belum diaspal. Dan bila dijangkau dengan berkendara (mobil/motor) diperlukan waktu sekitar 45 menit hingga menamukan pos masuk.

Namun, pantainya belum kelihatan. Kita masih harus berjalan kaki menelusuri deretan pohon kelapa dan perbukitan mengingat Pantai Banyu Tibo lokasinya cukup tersembunyi.. Untuk bisa turun ke pantai, kamu harus menuruni tebing dengan tangga.

D.    Hal yang harus diperispkan :
1.      Baju ganti ( jika ingin bermain air dan pasir)
2.      Tabir surya ( agar kulit tidak terbakar matahari)
3.      Bekal makan ( karena di sana fasilitas untuk toko dan warung terbatas)
4.      Obat-obatan
5.      Uang saku secukupnya
6.      Topi (optional)
7.      Alat telekomunikasi
8.      Tongsis ( buat foto foto)
9.      Kendaraan, usahakan menggunakan kendaraan pribadi karena di sana tidak ada kendaraanumum ( mobil, sepeda motor,dsb)

E.     Ulasan Pantai Banyu Tibo
Keindahan Pantai Banyu Tibo
Indahnya Pantai Banyu Tibo di Pacitan
Pantai Banyu Tibo merupakan salah satu pantai yang terletak sekitar 50 km dari Pacitan kota, Pantai Banyu Tibo yang juga satu arah dengan Pantai Klayar dan Watu Karung ini merupakan pantai dengan pemandangan air terjun yang terus ke laut

F.      Rute Ke Pantai Banyu Tibo
Keindahan Pantai Banyu Tibo
Rute Perjalanan menuju Pantai Banyu Tibo
Untuk menuju ke pantai ini, dari arah mana pun di Kota Pacitan, kita menuju ke Kecamatan Punung terlebih dahulu. Setelah dari Kecamatan Punung, kendaraan diarahkan menuju perempatan Kalak (arah Goa Gong). Dari perempatan itu, kita bisa mengambil arah kiri, yang mana juga satu jalur dengan Klayar. Setelah 50 meter, kita akan menjumpai pertigaan lagi. Dari pertigaan itu, kita ambil arah kanan, dengan tujuanPantai Buyutan dan Pantai Banyu Tibo. Dari situ, kita bisa mengikuti jalan beraspal hingga menemukan pertigaan lagi, yang mana kita harus mengambil arah kiri dengan jalanan yang terbuat dari beton. Tak perlu bingung, di situ ada penunjuk arah ke Pantai Banyu Tibo. Jalanan yang ditempuh medannya sangat berat. Kondisi beton sangat licin, bahkan sebagian jalan tertutup lumut. Disarankan untuk naik motor saja ke pantai Banyu Tibo karena jika naik kendaraan roda empat, jalannya sangat kecil dan hanya muat untuk satu mobil saja. Jadi akan sangat sulit jika ada mobil dari arah berlawanan. Selain itu, sopirnya harus yang sudah berpengalaman ya,!

G.     Keistimewaan Pantai Banyu Tibo
Keindahan Pantai Banyu Tibo
Keistimewaan Pantai Banyu Tibo
Sebagai kota wisata Pacitan memiliki keanekaragaman tempat wisata seperti, Pantai dan Goa. Berbicara tentang pantai biasanya yang terbayang dalam benak kita adalah pantai yang memiliki pemandangan yang luas dengan hamparan pasir yang membentang, deburan ombak dan batu-batu karang. Tetapi tidak dengan destinasi wisata yang satu ini yaitu pantai Banyu Tibo.
Banyu Tibo adalah satu dari sekian pantai yang ada di kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Kabupaten yang lebih dikenal dengan Kota Seribu Goa ini memang punya deretan pantai-pantai cantik, terutama di daerah pinggiran

Dibandingkan dengan pantai-pantai lain di Pacitan (dan juga di Indonesia secara umum), Banyu Tibo punya suasana dan pemandangan yang berbeda. Di pantai ini terdapat sebuah fenomenan alam yang cukup unik dan jarang yakni sebuah air terjun yang jatuh langsung ke pantai. Fenomena dan pemandangan ini menjadi daya tarik utama Pantai Banyu Tibo

keindahan pantai banyu tibo
Indahnya Laut Biru Pantai Banyu Tibo
Secara keseluruhan pantai ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pantai-pantai di Pacitan pada umumnya. Yakni berpasir putih dan memiliki air laut yang bersih. Hanya keberadaan air terjun yang membuat pantai ini terlihat berbeda. Air yang jatuh dari tebing tersebut merupakan air tawar yang berasal dari sumber air bawah tanah di pegunungan karst yang berada di sekitar pantai. Air terjun ini berasal dari sebuah sungai kecil dengan air yang cukup jernih, menurut warga sekitar air ini tidak akan pernah kering walaupun di musim kemarau. Aliran air inilah yang berakhir dengan terjun dan menyatu dengan debur ombak laut selatan disebuah teluk kecil yg dikelilingi batu karang.

Area pantai Banyu Tibo sendiri sebenarnya tidak terlalu luas. Bahkan jika air laut sedang pasang kita hanya bisa menikmati pemandangan pantai dari atas tebing. Namun, saat air sedang surut, bermain di area pantai yang dilengkapi dengan sebuah air terjun yang jatuh langsung ke area bibir pantai adalah sebuah pengalaman yang teramat seru. Apalagi volume air terjun disini cukup tinggi

Ombak di pantai ini cukup besar jika sedang pasang, mesikipun berbahaya tak sedikit pengunjung turun ke pinggir pantai untuk menikmati air terjun tersebut. Untuk  turun ke pinggiran pantai di butuhkan keahlian dan keberanian, karena Anda akan melewati tebing-tebing karang. Saat akan turun ke pinggiran pantai di sarankan meminta bantuan kepada petugas pengawas pantai.    

Berbagai aktivitas yang bisa dilakukan pengunjung saat berada di Pantai Banyu Tibo antara lain yaitu memancing. Bagi Anda yang hobby mancing bisa mencoba spot mancing disekitar area pantai ini. Di pinggiran Pantai Banyu Tibo ini didominasi dengan tebing-tebing karang yang menjadi tembok pantai ini, teknik rock fishing yang banyak dipakai oleh mancing mania.

D.      Simpulan
Pantai Banyu Tibo yang terletak tidak jauh dari Kabupaten Pacitan merupakan objek wisata yang sangat unik. Pantai yang tidak terlalu luas namun terlihat indah dengan adanya air terjun yang langsung menuju laut ini menjadi favorit bagi wisatawan. Pantai ini masih alami sehingga memiliki kesannya sendiri.

E.       Saran
Sebaiknya datang pada saat musim panas sehingga bisa menikmati pasir pantai. Untuk perjalanan ke pantai sebaiknya menggunakan kendaraan roda 2 karena jalanan yang ditempuh sempit sehingga diperlukan supir ahli untuk mengendarai mobil apalagi waktu berpapasan dengan mobil lain.