Etika atau Adab Dalam Bercanda menurut Islam

6 Larangan Dalam Bercanda


Islam tak melarang atau mengharamkan bercanda. Justru Rasulullah SAW adalah sosok yang humoris. Akan tetapi, dalam bercanda harus tetap ada "rambu-rambu" atau batasan-batasan yang perlu diperhatikan. Jangan sampai candaan kebablasan hingga membuat orang lain tidak nyaman atau bahkan tersinggung. Nah menurut ajaran Islam, ada 6 larangan bercanda yang mesti Anda pahami. Berikut ulasannya:

Tidak Berbohong


Abu Hurairah RA menceritakan saat para sahabat berkumpul dalam majelis Rasulullah SAW, para sahabat bertanya kepada Rasulullah,
"Wahai Rasulullah, apakah engkau juga bersenda gurau bersama kami?" Maka Rasulullah SAW menjawab, "Tentu, hanya saja aku akan berkata benar." (HR. Ahmad)
Rasulullah juga bersabda, "Neraka Wail bagi orang yang berbicara lalu berdusta untuk melucu (membuat orang tertawa), neraka Wail baginya, neraka Wail baginya."
(HR. Abu Dawud dalam kitab Al-‘Adab – 88, Bab Ancaman Keras terhadap Dusta; hadits no. 3990 dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud III: 942 no.4175).

Tidak Tertawa Berlebihan


Rasul SAW telah mengingatkan agar tidak banyak tertawa, "Janganlah kalian banyak tertawa. Sesungguhnya banyak tertawa dapat mematikan hati." (HR. Ibnu Majah)
Seperti hadits dari Aisyah RA, "Aku belum pernah melihat Rasullullah SAW tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan amandelnya, namun Beliau hanya tersenyum.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Tidak Menakuti


Rasullullah SAW juga bersabda, "Tidak halal bagi seorang muslim untuk menakut-nakuti muslim yang lain." (HR. Abu Dawud).

Jangan Bercanda Pernikahan


Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Tiga hal yang apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh maka berguraunya pun dinilai sebagai sesuatu yang sungguh-sungguh, yaitu: nikah, talak, dan rujuk". (HR Abu Dawud)
Jadi, jangan pernah bercanda mengenai pernikahan. Contohnya dengan mengatakan, "Saya akan nikahi kamu!" atau juga talak "Saya akan ceraikan dia!" atau mungkin candaan "Saya akan menikah lagi". Sebab, candaan-candaan tersebut akan bernilai sungguhan. 

Jangan Olok-olok


"Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita lain, boleh jadi wanita-wanita (yang diolok-olok) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah panggilan yang buruk sesudah beriman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Hujarat: 11).

Jangan Candai Asma Allah


"Dan jangan kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan), tentulah mereka menjawab,"Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah, "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman." (QS. At-Taubah: 65-66)
(Ism, Berbagai sumber)

Sekian artikel tentang etika dan adab dalam bercanda menurut islam. Setelah baca, bercanda itu boleh, asal jangan kebangetan. Kasian juga temanmu. Nantikan artikel selanjutnya.

0 comments:

Post a Comment